Kamis, 31 Maret 2011

Cara memaster burung berkicau dan teknik pemasteran burung

Cara memaster burung berkicau dan teknik pemasteran burung berkicau.

 

1. Memelihara beberapa jenis Burung Master.
Diharapkan kicauan dari burung master yang dipelihara, dapat direkam dan ditiru oleh burung. Cara ini dilakukan Kicaumania dengan alasan tertentu. Tapi, berapa besar biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli beberapa ekor burung master yang sudah gacor?  Belum lagi waktu.?? Tempat yang harus disediakan untuk burung master tersebut..?
 
Memaster burung dengan cara ini akan berhasil apabila burung master yang kita beli benar-benar berkualitas baik, rajin berkicau dan gacor. Nah.., kalau ternyata burung-burung master yang sudah terlanjur dibeli ternyata tidak cocok karakter suaranya dengan karakter suara burung yang akan dimaster..?? Burung master tersebut tidak gacor, liar, banyak diam, macet dan jarang bunyi.?? Pasti tambah masalah..! Benar gakkk.??
 
 
2. Menggunakan Perangkat Elektronik.
Cara ini hampir sama metodenya dengan cara yang pertama. Tapi, kita tidak perlu harus memelihara banyak burung master. Karena suara-suara burung master sudah direkam ke dalam media tertentu. Sehingga kita bisa menentukan kapan dan berapa lama suara burung master tersebut akan diperdengarkan kepada burung maskot kesayangan kita.
 
Sudah banyak yang membuktikan...  Cara ini lebih gampang, efesien dan ekonomis..!   Coba bandingkan kalau kita membeli dan memelihara 5 ekor burung master berkualitas baik yang sudah gacor..? Harganya pasti jutaan rupiah. Segi positipnya, dengan cara ini kedua ini secara tidak langsung kita juga sudah mendukung program Konservasi Pelestarian Alam.
 
Ada beberapa yang berpendapat.., memaster burung lebih baik menggunakan burung master hidup yang sudah gacor. Alasannya karena selama ini banyak penghobi burung yang membeli suara-suara burung (dalam bentuk CD, Kaset atau bentuk lain), ternyata isinya tidak sesuai dengan standar dengar untuk burung berkicau. Baik dari segi kualitas suara, speed maupun frekuensi suaranya.
 
Coba bayangkan apa yang terjadi, kalau kita memaster burung dengan rekaman suara burung yang tidak standar dari segi kualitas suara, speed rate dan frekuensi nadanya. Burung merekam dan menirukannya juga. Dan hasilnya pasti suara tiruan fals yang mirip-mirip dengan jenis suara burung master, bukan suara tiruan yang sama seperti suara burung master asli seperti yang kita harapkan.
 
Hal ini kurang disadari oleh banyak penghobi burung (Kicaumania). Boleh percaya, boleh tidak..!  Mungkin rekan-rekan pernah mengalaminya..? HeHeHe... Saya yakin teman-teman sudah membuktikannya sendiri kan..?

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda